Profil UKM Taekwondo

Taekwondo Terdiri dari 3 kata : Taeyang berarti kaki/menghancurkan dengan teknik tendangan, Kwon berarti tangan/menghantam dan mempertahankan diri dengan teknik tangan, serta Do yang berarti seni atau cara mendisiplinkan diri/seni beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Sehingga Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri/ seni yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.


Taekwondo adalah seni beladiri yang berasal dari Korea. Sebagai pendiri utama sekaligus Mahagurunya adalah Jenderal Cho Hong Hi. Setelah mempelajari Taek-Kyon (sebuah seni beladiri Korea kuno yang bertumpu pada gerak kaki) ia pindah ke Kyoto, Jepang. Di Jepang, Jenderal Cho Hong Hi juga menekuni beladiri Karate sehingga mampu meraih tingkat II sabuk hitam. Dengan berbekal pengetahuan beladiri Taek-Kyon dan Karate inilah ia merangkai seni keperkasaan baru, yang pada tanggal 11 April 1955 hasil karyanya itu diberi nama Taekwondo.

Pada awalnya di lingkungan IAIN Sunan kalijaga Yogyakarta yang sekarang bernama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Taekwondo hanyalah merupakan “Activity Configuration” di bawah UKM ORSENI. Menyadari bahwa Taekwondo merupakan salah satu wadah penyaluran minat, bakat dan potensi mahasiswa serta ajang kreatifitas baik prestasi maupun organisasi, maka akhirnya tumbuhlah kesadaran dan cita kolektif untuk menjadikan Taekwondo menjadi sebuah UKM, sehingga pada tanggal 01 April1999 secara resmi UKM ini berdiri yang langsung berafiliasi ke Institut sekarang Universitas.

Selama lebih kurang 12 tahun di bawah asuhan Sabum Yahya Ortega ( DAN III Nasional) dan Sabum Fardan Kholid M ( DAN II Kukkiwon ) UKM Taekwondo Indonesia dojang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah menggembleng atlit-atlitnya yang secara resmi dan ketat disaring melalui Training Centre dan Try Out atlit.  Dan dalam perjalanan prestasi UKM Taekwondo UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta telah beberapa kali mengikuti kejuaraan-kejuaraan dan memperoleh prestasi.