Rachmat Insani Akbar (Gold Medalist Of Poomsae Individual Senior Male Gorontalo International Virtual Championship 2021)
Saya, Rachmat Insani Akbar, adalah mahasiswa semester lima di program studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada awal masa pandemi, saya mengira bahwa kondisi akan semakin tertekan dan peluang untuk bekerja atau berprestasi akan semakin mengecil.
Dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang mengalami banyak kerugian bahkan sampai gulung tikar. Banyak pegawai-pegawai yang di-PHK secara besar-besaran. Pandemi juga berdampak pada kegiatan Taekwondo yang saya tekuni sejak lima tahun terakhir. Latihan rutin yang biasanya dilaksanakan Bersama, sejak pandemi hanya bisa dilaksanakan via daring yang akhirnya juga berpengaruh pada kurangnya motivasi untuk mengikuti latihan dan pastinya akan banyak event-event kejuaraan yang ditunda.
Namun karena pandemi yang tak kunjung berakhir, maka secara tidak langsung manusia dituntut untuk survive, baik dalam bekerja maupun berprestasi. Secara perlahan, mulai banyak bermunculan event-event yang diadakan via daring sehingga dapat mengembalikan motivasi saya untuk latihan yang telah terkubur. Saya mulai menyusun kembali porsi-porsi latihan tambahan yang dapat dilakukan selesai kuliah daring. Dari sini saya berpikir bahwa masa pandemi tidak menjadi halangan seseorang untuk berprestasi sebaliknya masa pandemi memberikan sarana kepada sesorang untuk berkreasi lebih luas lagi. Keuntungan lain yang dapat saya rasakan dari masa pandemi yaitu pembelajaran kuliah via daring memberikan waktu luang yang cukup banyak untuk saya melakukan latihan tambahan. Kejuaraan yang saya ikuti pada event Gorontalo International Virtual Championship 2021 adalah event kompetisi yang diadakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga pada tanggal 4 sampai 5 September 2021. Kejuaraan ini berskala internasional dengan 13 negara yang berpartisipasi. Hal itu tidak menjadikan saya minder atau merasa ragu namun saya jadikan motivasi dan dorongan untuk dapat meningkatkan potensi dan kemampuan saya dalam beladiri Taekwondo. Kejuaraan ini menjadi kali pertama saya untuk berkompetisi dalam skala internasional dan menjadi peluang untuk membanggakan almamater saya yaitu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Untuk teknis umum kejuaraan ini yaitu peserta cukup mengirimkan video sesuai kategori lomba yang diikuti. Saya mengikuti kategori individual poomsae (rangkaian gerakan, dalam silat disebut jurus) dalam kategori invidual poomsae gerakan yang ditampilkan disesuaikan dengan tingkatan sabuk masing-masing peserta. Jadi semakin tinggi tingkatan sabuk peserta semakin rumit juga rangkaian gerakannya. Dalam Taekwondo terdapat 10 tingkatan sabuk dari sabuk putih ke sabuk merah strip dua, kemudian sabuk hitam sendiri terdapat 10 tingkatan. Untuk urutannya dibalik yaitu sabuk putih disebut dengan Geup 10 dan sabuk merah strip dua disebut Geup 1, sedangkan sabuk hitam disebut dengan Dan dari Dan 1 sampai dengan Dan 10. Saya berada pada tingkatan Geup 3 yaitu sabuk merah polos (tanpa strip).
Dengan tingkatan yang dapat dikatakan cukup tinggi maka rangkaian gerakan yang dilakukan juga cukup rumit. Usaha yang saya lakukan supaya dapat memaksimalkan penampilan saya pada saat perekaman video, yaitu dengan menambah porsi latihan, meminta evaluasi kepada pelatih dan meminta doa restu dari orang tua. Pada saat perekaman, saya meminta bantuan kepada teman saya karena di tempatnya memiliki matras yang biasanya dilakukan untuk latihan taekwondo. Walaupun tempat teman saya cukup jauh sekitar 15 km dari rumah, saya tetap datang ke tempatnya agar saat perekaman dapat memberikan hasil yang maksimal.
Dalam proses perekaman video, saya mengulang sampai 3 kali agar mendapat pilihan jika ada kekurangan dalam video lainnya. Berikutnya, video saya kirimkan ke tim UKM Taekwondo yang menjadi manajer dalam kejuaraan ini. Hari-hari berikutnya saya hanya bisa berdoa dan bertawakkal atas usaha yang telah saya lakukan semaksimal mungkin. Ketika hari pengumuman, saya sangat bersyukur atas hasil yang saya capai “Gold Medalist Of Poomsae Individual Senior Male” menjadi kebanggan bagi diri saya karena dapat menorehkan prestasi dalam skala internasional.
Tidak lupa, saya berterimakasih sebanyak-banyaknya kepada tim manajer dan teman-teman taekwondo, serta paling utama saya tak lupa untuk berterimakasih kepada orang tua saya dan juga pelatih saya yang telah membina saya dalam mempelajari ilmu beladiri taekwondo. Berterimakasih kepada Allah sudah tidak perlu ditanyakan lagi karena hamdalah yang terucap pertama kali saat saya mengetahui hasil dari kejuaraan yang saya ikuti. Pencapaian ini tidak menjadi tujuan akhir yang menjadikan saya sangat berpuas diri atas apa yang saya lakukan sampai sekarang. Banyak keinginan saya untuk terus menorehkan prestasi dari bidang yang saya tekuni sejak SMA ini. Semoga saya dapat kembali memberikan sumbangan prestasi yang membanggakan bagi orang tua dan bagi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.